Bab 125
Aku tenggelam dalam lautan gelap.
Anehnya, aku tidak merasakan dingin.
Rasanya hangat, seperti kembali ke pelukan ibuku.
Aku merasa sangat nyaman, tidak ingin membuka mata, hanya ingin tidur nyenyak di pelukan ibuku.
"Tekanan darah tidak terdeteksi, tekanan darah tidak terdeteksi! Transfusi! 400 mililiter!"
"Defibrillator! Cepat! Awas!"
"Beri jalan! Siapkan operasi!"
"Vanesa, aku salah! Vanesa, jangan menakutiku, kenapa kamu begitu bodoh?"
"Vanesa! Cepat bangun, Vanesa ... "
"Jangan halangi aku, Vanesa ... "
Kerisauan itu menggangguku, aku ingin tidur.
Saat aku ingin berbicara, tiba-tiba darah keluar dari mulutku.
"Muntah darah!"
Muntah darah?
Apakah aku belum mati?
Aku berusaha keras untuk membuka mata, dan akhirnya aku benar-benar membukanya.
Aku melihat lampu pijar yang menyilaukan di atas kepalaku, suara-suara kacau berseliweran di telingaku.
"Vanesa, bertahanlah."
Sebuah suara masuk ke dalam pikiranku.
Dalam kabut yang samar, aku melihat sebuah wajah.
Aku ingin tersenyum padanya,
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link