Bab.22
Mendengar ucapan Kurtis, Briella merasa kedinginan.
Semburan rasa sakit menyebar dari lubuk hatinya, seolah menelan setiap sel di tubuhnya.
Dengan punggung menghadap mereka, tangannya nampak terkepal.
“Dengan adanya Anda yang mengingatkanku, bahkan jika aku ingin melupakannya, aku tetap tidak bisa.” Setelah jeda singkat, Briella mengucapkan kalimat ini dan berjalan keluar tanpa melihat ke belakang ataupun berhenti.
Briella berjalan pergi dengan cepat, tidak ingin tinggal di rumah ini walau hanya sebentar.
Nyatanya, sejak hari dia diadopsi oleh keluarga Jackson, kata ‘melepaskan diri’ tidak pernah ada lagi dalam takdirnya.
Demi bisa pergi ke Kanada dan mengejar kebebasannya pada usia 15 tahun, Briella dan Kurtis menandatangani perjanjian yang tidak setara. Isinya adalah keluarga Jackson setuju Briella pergi ke luar negeri untuk mengembangkan diri, tetapi ketika Briella kembali, setiap pencapaian dan keuntungan Briella akan dibagi setengahnya tanpa syarat kepada keluarga Jackson.
Semua p
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link