Bab 48
Sebelum Catherine bisa menyelesaikan kalimatnya, sebuah tangan besar tiba-tiba muncul untuk menutupi mulutnya.
Tangan Shaun berbau seperti pinus kering. Aroma samar itu ternyata menenangkan.
Lebih penting lagi, tangannya sangat hangat!
"Diam." Mata pria itu berbinar di bawah lensa kacamatanya.
Catherine merasakan pipinya juga menghangat. Setelah Shaun mengangkat tangannya, Catherine meletakkan semangkuk bubur gandum di atas meja. "Aku yakin kamu pasti lapar setelah bekerja sepanjang malam."
Shaun melihat ke bubur gandum yang di atasnya diberi kayu manis. Itu terlihat menggugah selera.
"Catherine, kamu mencoba untuk membuatku gemuk, hah?"
“Tidak, tubuhmu masih dalam bentuk yang bagus.” Catherine cemberut. “Aku tidak akan keberatan meskipun kamu gemuk. Mungkin kamu bisa mempertimbangkan aku, jika tidak ada wanita lain yang menyukaimu lagi."
Shaun menatapnya, sudut bibirnya bergerak-gerak menyeringai. "Lupakan. Aku tidak sanggup bersama seorang wanita yang sering masuk rumah sakit
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link