Bab 109
Catherine memercayainya dan menepuk Fudge dengan penuh kasih. “Fudge, kamu telah bekerja keras. Kamu sangat berani. Kamu yang terbaik."
Fudge meraung lemah, benar-benar kelelahan.
"Dia lapar," ujar Shaun.
Catherine juga berpikir begitu. Melahirkan adalah proses yang melelahkan.
"Aku akan membuatkan sesuatu yang enak untuknya."
Lampu dan kompor menerangi dapur, dan Catherine memakai celemek yang biasa dia pakai sebelumnya.
Shaun berdiri di belakang Catherine, menganggap pemandangan itu enak dipandang. Benar saja, Shaun melihat dirinya sebagai koki di rumah. "Aku juga lapar."
Catherine berpura-pura tidak mendengarnya, maka Shaun mendekatinya dan menyemburkan napas ke telinga Catherine. “Aku bilang aku lapar. Apa kamu mendengarku?"
Mata Catherine gemetar, dan dia hampir menjatuhkan spatula.
Melihat balik ke wajah tampan Shaun yang berani, Catherine tersenyum. "Tuan Hill, sepertinya aku ingat, kamu bilang aku sekotor wanita yang berdiri di pinggir jalan dan kamu tidak aka
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link