Bab 11
Ekspresi Bryan tampak biasa saja setelah mendengarkan laporan dari Blake, tetapi dia menggenggam gelas anggurnya dengan sangat erat.
Blake sontak berkeringat dingin.
"Pak Bryan ... mungkin ... Nona Valen hanya lagi ngambek."
"Ngambek?" sindir Bryan.
Blake pun menundukkan kepalanya, dia bahkan sampai tidak berani bernapas kencang-kencang.
Detik berikutnya, Bryan menendang meja teh di depannya.
Gelas-gelas pun pecah dan serpihannya beterbangan ke mana-mana.
Semua orang sontak terkejut.
Suasana di dalam situ berubah menjadi sangat hening.
"Ternyata nyalinya sebesar ini," sindir Bryan. "Berani-beraninya dia bermain trik seperti ini denganku."
"Oke, kalau gitu kita lihat berapa lama dia bisa bertahan."
Bryan pun menatap Blake.
"Mana barangnya?"
"Kebetulan hari itu Nona Salsa melihatnya, jadi Nona Salsa langsung mengambil dan membuangnya," jawab Blake dengan kepala yang makin tertunduk.
"Saya nggak menghentikannya karena saya pikir Nona Salsa akan segera bertunangan dengan Pak Bryan."
"Wah,

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link