Bab 46
Pada saat ini, semua orang akhirnya paham seperti apa Keluarga Gunawan itu. Mereka yang awalnya bersimpati dan bersikap antusias menjadi jijik dan sinis.
Petrus dan Sinthia yang berdiri di samping nyaris muntah darah. Mereka tidak tahu mengapa Silvia tiba-tiba menjadi gila.
Seketika, Sinthia meneteskan air mata dan mencoba untuk menyangkal.
"Bukan begitu, ibuku omong kosong. Kami tidak begitu ke Kakak ...."
Namun, sebelum Sinthia selesai berbicara, terdengar suara tawa dari kerumunan. Orang itu adalah gadis gaun hitam yang sebelumnya mentertawakan Sinthia karena menganggap dirinya sebagai putri kerajaan.
"Sudahlah, rencana keluarga kalian bahkan sudah terdengar sampai ke Kota Timus. Buat apa masih pura-pura?"
Orang di samping tertawa sinis dan mengejek. Sinthia yang dimanjakan sejak kecil tidak pernah mengalami hal seperti itu. Tanpa menghiraukan Silvia dan Petrus, Sinthia menutupi wajahnya dengan tangan sambil mendesak keluar dari kerumunan dan berlari ke luar.
Namun, baru beberapa la
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link