Bab 97
"Leo!" tegur Olivia.
Gigi Olivia mengatup erat, suaranya gemetaran.
"Kamu bebas berteriak lebih keras, aku nggak keberatan Devan melihat kita seperti ini," ucap Leo.
"Bahkan kalau tunanganmu melihatnya, kamu juga nggak peduli?" tanya Olivia.
Leo mengangkat kepalanya dari dada Olivia, matanya seolah bersinar dengan cahaya misterius, dia menjawab, "Kamu pikir, aku akan peduli?"
Olivia terkejut dan berkata, "Aku nggak peduli apa kamu peduli atau nggak. Lepaskan aku sekarang."
Bagian tubuhnya yang dicium oleh Leo terasa panas seperti terbakar.
"Aku penasaran apa kamu dan Devan sudah sampai pada tahap ini? Apa dia juga pernah menciummu seperti ini?" tanya Leo.
"Itu nggak ada hubungannya denganmu," jawab Olivia.
Leo mendengus, seolah-olah tertawa, tetapi juga seolah tidak. Dia tidak berkata apa-apa dan tidak melepaskan tangannya juga. Tubuhnya menempel pada Olivia, napasnya panas membara. Olivia sangat mengenalnya, tetapi dia merasa tidak nyaman. Dia perlahan menutup matanya dan berkata, "Ka
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link