Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 64

"Aku nggak bisa melakukan hal seperti itu, karena aku bukan orang seperti itu. Aku datang karena melihat status WhatsApp asistenmu. Kamu nggak mau bertemu denganku, aku juga nggak boleh menyerah begitu saja," ujar Devan dengan tulus. Olivia merasa pusing, tetapi dia masih berusaha untuk tetap tenang. Lalu dia berkata, "Pak Devan, kamu terlalu sungkan. Aku hanya takut merepotkanmu. Sejujurnya, orang-orang yang memiliki hubungan terlalu dekat denganku, selalu nggak begitu beruntung." "Kebetulan sekali. Ketika aku kecil, aku pernah diramal. Dia mengatakan bahwa aku membawakan keberuntungan untuk istri, pacar dan orang yang aku suka," ujar Devan. Olivia diam. Janice berusaha keras untuk mengendalikan ekspresinya. Dia takut ketahuan ketawa dan berusaha untuk menahan tawanya. Banyak orang dan mobil berlalu di jalanan. Malam hari lampu neon berwarna-warni dan sangat mewah. Olivia tidak ingin tertiup angin di pinggir jalan, tetapi dia juga tidak ingin naik mobil Devan. Jadi dia berkata kepada

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.