Bab 45
Ini yang dinamakan meminta maaf?
Leo jelas memaksanya untuk menerima semua ini!
Nindi tetap memasang wajah datar, tak juga terlihat dingin maupun hangat, membuat Leo merasa tertekan.
Awalnya, Leo begitu percaya diri. Namun, lambat laun rasa percaya dirinya mulai goyah.
Leo bahkan sudah menunduk dan meminta maaf. Seharusnya Nindi bisa mengerti maksudnya, 'kan?
Sejak kecil hingga dewasa, Leo tidak pernah sekalipun mengesampingkan egonya, apalagi menundukkan kepala untuk orang lain.
Namun sekarang, Nindi adalah orang pertama yang membuatnya kehilangan semua harga diri!
Melihat suasana semakin canggung dan tegang, Sania segera memanfaatkan kesempatan untuk menyela, "Benar, Kak Nindi. Kak Leo sampai repot-repot menyiapkan pesta ini cuma buat minta maaf sama kamu. Kamu nggak lihat, betapa tulusnya dia?"
"Nindi, katakan saja apa maumu, pasti akan kukabulkan," timpal Leo, semakin merasa canggung.
Nindi mengangkat alis, nada bicaranya sinis. "Permintaanku sangat sederhana."
"Katakan saja," bala
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link