Bab 210
"Benar sekali, sekarang baru ketakutan, ya? Cepat tinggalkan pria nggak berguna itu dan kemari buat minta maaf pada Sania!"
"Minta maaf? Mimpi sana!"
Nindi sama sekali tidak gentar.
Tidak lama, polisi tiba di tempat kejadian.
Sania segera memasang wajah penuh rasa sakit dan merintih, "Aduh, sakit sekali …"
Darren menunjuk Nindi dengan wajah penuh amarah, "Ini orangnya, dia melukai adikku!"
"Nindi, kamu sudah berbuat salah, masih saja nggak mau mengaku dan minta maaf!"
"Kalau begitu, biar polisi yang kasih kamu pelajaran berharga hari ini, biar kelak kamu nggak buat masalah yang lebih besar lagi!"
Sania menatap penuh kepuasan. Hari ini, dia akan memastikan Nindi ditangkap polisi, bahkan sampai mendapat catatan kriminal!
Dengan begitu, apa pun yang terjadi, Nindi tidak akan pernah bisa menyainginya lagi.
Namun, dengan suara lembut dan sikap pura-pura baik, Sania malah berkata, "Kak Nindi, sebenarnya, kalau kamu mau minta maaf, pasti akan kumaafkan. Tapi, karena kamu menolak mengakui kesa
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link