Bab 191
Nindi mendengar suara Leo, tetapi dia tidak menoleh sama sekali.
Dia tidak punya apa-apa lagi untuk dikatakan kepada keluarga Lesmana.
Nindi langsung duduk di kursi penumpang depan. Leo mengetuk-ngetuk jendela mobil. "Nindi, jangan terlalu dimasukkan ke hati omongan Kak Darren tadi."
Nindi menatapnya dingin. "Aku nggak pernah memasukkan ke hati omongan orang-orang yang nggak penting."
Orang yang tidak penting?
Leo merasa hatinya tersengat. Dia terbata-bata berkata, "Nindi, Kak Darren memang sifatnya begini. Dia terlalu mementingkan harga diri. Dia pasti tertekan dan marah karena kamu bilang semua itu di depan umum. Kita tetap satu keluarga, apa harus sampai sejauh ini?"
Nindi seketika tertawa. "Satu keluarga? Aku sudah memutuskan hubungan dengan kalian sejak lama. Kita bukan keluarga lagi. Lain kali kita ketemu, pura-pura nggak kenal saja."
Cakra menginjak pedal gas dan pergi, tidak memberi kesempatan kepada Leo untuk bicara lagi.
Leo menatap mobil yang makin menjauh itu, lalu jongkok
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link