Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 148

Melihat kejadian ini, Cakra hanya bisa tersenyum masam. Dia sudah tahu seharusnya tidak membiarkannya minum alkohol, bahkan koktail sekalipun. Dari sebelah ruang VIP, Yanuar melihat Nindi yang sedang menari. Dia seketika bersiul, "Tarian yang indah." Setelah melihat itu, Sania merasa sedikit kesal. Ternyata, rubah penggoda di luar sana memang selalu berhasil menarik perhatian pria. Dia sebenarnya selalu menggantung perasaan Yanuar dan tidak pernah berpikir untuk menerima cintanya. Namun, hari ini, setelah menerima telepon yang diduga dari ayahnya, dia seketika merasa sangat panik. Kalau kehilangan Keluarga Lesmana sebagai sandaran, dia harus segera mencari pacar anak orang kaya untuk dinikahi. Hari ini Yanuar mengungkapkan perasaannya di bar, Sania pun dengan terpaksa menerimanya. Sania menggeretakkan gigi, "Yanuar, ayo kita turun dan menari juga." "Ayo!" Yanuar menatap gadis yang sedang menari di tengah lantai dansa, tetapi karena ada Sania di sampingnya, dia tidak berani terlalu tera

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.