Bab 24
Ratna tampak ingin mengatakan sesuatu, tetapi akhirnya hanya menggelengkan kepala.
"Kalian makan saja, anggap saja hari ini aku nggak pernah datang."
Setelah berkata begitu, dia segera bangkit dan berjalan menuju pintu tanpa menunggu reaksi Sigit atau Jesika.
Setelah Ratna benar-benar pergi, Jesika dengan santai bertanya, "Kenapa dia datang ke sini?"
Sigit menerima kotak makanan dari Jesika, berusaha untuk terlihat acuh dan acuh, lalu tersenyum. Tanpa menyembunyikan apa pun, dia mulai menceritakan semuanya dengan sedikit tambahan dramatis.
Melihat kecemburuan di wajah Jesika semakin jelas, Sigit akhirnya berhenti bercanda dan menenangkannya. "Sudahlah, aku kan nggak bilang akan menemuinya. Kenapa harus cemburu?"
Tak disangka, Jesika justru tertarik setelah mendengar itu.
"Kenapa kamu nggak mau menemuinya? Bukan kamu saja yang harus pergi, aku juga harus ikut! Kebetulan, hari pertunangan kita kan sudah dekat. Kita undang saja dia."
Awalnya, Sigit bingung kapan Jesika menjadi begitu mura
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link