Bab 13
Lima tahun kemudian.
Di Bandara Kota Dimastra, Sigit, dengan setelan jas hitam dan kacamata hitam, berjalan keluar dari bandara. Kembali ke tempat yang pernah dia tinggali selama bertahun-tahun, dia merasa tempat ini penuh kenangan.
Saat pertama kali pergi ke Lyndon, dia mengira akan tinggal di sana selamanya. Namun, setelah lima tahun, dia akhirnya mengerti mengapa Lyndon disebut sebagai negara minim pilihan kuliner.
Beruntung, di Lyndon ada toko-toko khas negeri sendiri yang memungkinkan Sigit untuk memasak masakan rumahan, sehingga hidupnya tidak terlalu sulit.
Jadi, ketika mengetahui bahwa perusahaannya berniat membuka cabang di dalam negeri, dia segera mengajukan permohonan untuk kembali bersama tim.
Sementara timnya masih di belakang, Sigit berhenti di salah satu sisi pintu keluar sambil mendorong koper. Saat dia menunggu tim keluar, terdengar suara wanita yang tidak asing dan penuh keraguan dari belakangnya.
"Sigit! Apa ini kamu?"
Saat mendengar suara itu, Sigit tertegun. Dia la
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link