Bab 97
Ponsel itu menghantam meja dan pecah berkeping-keping.
Herman menaruh tangannya di pinggangnya, dadanya terangkat karena perasaan marah.
Kalau bukan karena gadis pemberontak ini, dirinya tidak akan diperlakukan seperti ini.
Apa tidak bisa patuh saja saat dijodohkan?
Nantinya, seluruh Keluarga Rosnah akan menjadi miliknya. Apa lagi yang bisa membuatnya tidak puas?
Suasana di rumah sangat suram. Yuri sangat ketakutan dengan kemarahan Herman hingga duduk di sudut sofa dan tidak berani bergerak.
Yuri menatap Manda seolah meminta bantuan, berharap Manda akan mendekat untuk membujuknya.
Manda mengulurkan tangan dan menepuk lengannya dengan lembut sebagai cara untuk menghiburnya. Manda melangkah maju lalu menatap Herman dengan lembut. "Sayang, tenanglah."
Tidak apa-apa jika tidak mengatakan apa-apa, tapi begitu mengatakan hal ini, Herman langsung meledak.
"Plak! Plak! Plak!"
Herman memukul meja dengan keras beberapa kali berturut-turut, membuat Yuri ketakutan hingga mundur ke belakang.
Herman

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link