Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 90

Damian menatap dalam-dalam ke kedua mata Karen yang penuh keyakinan, lama sekali baru dia berkata dengan suara pelan, "Baik." Revinka yang terbaring di tempat tidur memandang Damian dengan tatapan tidak percaya. Dengan terkejut, dia berkata, "Damian, apa kamu gila? Dia nggak tahu apa-apa, kamu biarkan dia obati aku?" Perasaan terharu sebelumnya kini lenyap dari hati Revinka, hanya ada kemarahan yang membara. Menghadapi kemarahan Revinka, meski hati Damian terasa sedih, tetapi ekspresinya tetap tenang, "Revinka, aku percaya pada Harvey." Meskipun Harvey memiliki sifat yang dingin, dalam hatinya, keluarga lebih penting daripada apa pun. Dia tidak akan bermain-main dengan nyawa saudara perempuan yang telah dibesarkannya. Ibunya, Tania, mengernyitkan kening, dia pun berdiri, menatap Harvey, "Anakku, bagaimana kalau kami nggak membiarkan dia mengobati kakakmu?" Harvey menatapnya tanpa goyah, matanya penuh ketegasan, "Dia harus di sini." Empat kata sederhana ini adalah bentuk perlindungan te

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.