Bab 91
Dia jelas tampak cemburu barusan.
Benar-benar pria brengsek. Dia bermain-main dengan wanita janda, tetapi enggan melepaskan aku. Dia benar-benar ingin memiliki semuanya, seolah-olah makan dari piringnya sendiri sekaligus piring orang lain.
Aku menghabiskan beberapa menit di kamar mandi sebelum keluar, dan aku mendengar suara Ivy yang berkata dengan sedih, "Rey, kamu masih suka Chloe, kan?"
"Dia tunanganku," jawab Reynard mengonfirmasi dugaanku bahwa dia masih memiliki perasaan padaku.
"Tapi dia sudah putus denganmu," kata Ivy dengan suara yang terdengar lembut dan rapuh.
Harus diakui, dia memang pandai berpura-pura di hadapan pria, bahkan nada suaranya pun sangat terlatih.
"Itu keputusannya, tapi aku nggak menyetujuinya. Lagi pula, dia nggak bisa jauh dariku. Dia hanya marah sesaat, setelah itu dia akan baik-baik saja," kata Reynard dengan nada yang benar-benar tidak kuduga.
Ternyata, dia menganggap putusnya hubungan kami hanya karena kemarahan sesaat, dan dia yakin aku tidak bisa jauh
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link