Bab 917
Aku terkekeh. "Bagus juga kalau kamu tes DNA. Jadi, waktu kamu berakhir bersama Pak Andrew, kamu nggak perlu khawatir soal hubungan darah lagi."
Freya seketika mengangkat alisnya. "Omong kosong macam apa itu? Awas kupukul kamu."
"Pukul saja. Kalau luka, kamu yang harus tanggung konsekuensinya." Sekarang, aku sedang hamil. Jadi, aku tidak takut pada ancaman Freya.
Keributanku dan Freya sudah menarik perhatian orang-orang di dalam. Mereka pun saling bertukar senyum. "Kita nggak akan ngerti kebahagiaan wanita."
"Semoga mereka bisa selalu bahagia," sahut Andrew. Baru saja dia selesai berbicara, ponselnya tiba-tiba berdering.
Setelah melihat nomor itu, dia mengangguk kepada Mario dan berkata, "Aku jawab telepon dulu."
Andrew pergi ke ruang kerjanya, sedangkan Mario juga mengeluarkan ponselnya. Aku dan Freya duduk di sisi sofa, lalu aku memberi tahu Mario mengenai gosip yang didengar Freya. "Mario, menurutmu, apa mungkin keluarga Brook mau bayar utang padaku?"
Mario menjawab, "Mungkin saja."

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link