Bab 885
Andrew sedang mengenakan piama sutra hitam. Rambutnya setelah mandi tidak serapi tadi siang. Terdapat kacamata tanpa bingkai di atas hidungnya yang kelihatan elegan dan sopan.
Freya tahu pamannya memang sangat tampan, tetapi saat ini, ketampanannya sudah terlalu berlebihan. Saking tampannya, Freya bahkan ingin menguasainya.
Padalah pemikiran itu hanya muncul sekejap saja, wajah Freya malah sudah merona. Dia segera menunduk agar tidak asal melihat dan asal berpikir.
"Aku lihat lampu di kamarmu masih menyala. Sudah semalam ini, kenapa masih belum tidur?" Suara lembut Andrew terdengar sedikit serak, magnetis, dan juga merdu.
"Nggak bisa tidur," balas Freya sembari berjalan keluar kamar, lalu berjalan ke sisi sofa.
Andrew mengikutinya. Tanpa bertanya, Freya pun telah berterus terang sendiri. "Besok ada operasi untuk janin di perut ibu hamil."
Andrew mengetahui hal itu. Dia berjalan ke sisi meja, lalu mengeluarkan wadah teh. Jari-jarinya yang indah memasukkan daun teh ke dalam wadah teh. "A

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link