Bab 62
Mario?
Bukankah dia sopir taksi? Kenapa tiba-tiba menjadi teknisi yang aku tunggu-tunggu?
Pada saat itu, aku merasa seperti berhalusinasi.
"Pak Mario, ini Bu Chloe!" Pak Levi memperkenalkannya.
Mario mengulurkan tangan ke arahku. "Halo, Bu Chloe."
Nada suara dan sorot mata itu, seolah tidak pernah mengenal aku sebelumnya.
Aku masih duduk. Dari sudut pandangku, aku dapat melihat garis rahangnya yang sempurna dan ... tonjolan di lehernya yang membuatku berpikiran kotor beberapa kali.
Darcy menyikut untuk menyadarkanku, akhirnya aku bangkit berdiri dan mengulurkan tanganku.
Kedua tangan kami bersentuhan dan Mario berkata, "Bu Chloe silakan lanjut makan. Saya periksa situasinya dulu."
"Nggak, saya ikut juga." Aku hendak pergi, tetapi Mario tidak kunjung beranjak.
Dia tiba-tiba melihat ke arah pria di sampingnya. "Pak Levi sudah makan? Saya belum sempat makan. Ada tempat makan di mana kalau di sini?"
Pak Levi tersenyum dan berkata, "Saya sudah makan." Lalu dia menatapku. "Dari pesan antar."
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link