Bab 624
Orang bilang, pria tidak mudah menangis.
Apalagi jika di depan wanita.
Namun, aku melihat mata Arthur memerah di depanku, lalu air matanya jatuh berderai.
Aku tidak membujuknya, melainkan keluar dari kantornya. Aku memberinya ruang untuk mengenang persahabatannya dengan Mario.
Arthur berkata bahwa perusahaan ini milik Mario, tetapi yang menjadi bos adalah Arthur. Hal ini membuktikan kedekatan hubungan persahabatan mereka. Mario percaya padanya, makanya dia bisa menyerahkan segala urusan perusahaan padanya.
Sekarang Mario sudah tiada, bagaimana Arthur bisa menerima kenyataan ini?
Duka di hatinya karena kehilangan Mario pasti tidak kalah besar dariku.
Aku meninggalkan kantor Arthur dan melangkah ke studio Mario. Dia bekerja di Departemen Penelitian dan Pengembangan. Berhubung ada banyak hal yang harus ditesnya sendiri, kantornya dilengkapi dengan banyak alat eksperimen. Meski begitu, semuanya tertata rapi.
Hatiku berdenyut sakit saat melihat alat-alat eksperimen serta catatan eksperimen
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link