Bab 608
"Mario, gimana kita harus menyelesaikan utang di antara kita?"
Brown duduk di sana dan bertanya dengan nada suram pada Mario.
Aku yakin dia sudah memiliki rencana sendiri untuk menangani Mario. Dia hanya sengaja bertanya begitu untuk mempermainkan Mario.
Mario membalas dengan tenang, "Terserah kamu."
Aku tahu Mario selalu tenang. Tidak peduli apa yang dilakukan Max atau Brown, dia selalu seperti gunung batu yang tidak pernah goyah.
"Dendam kita bermula karena benda ini, 'kan?" kata Brown sambil memegang bola snooker warna-warni.
Mario tidak menanggapinya. Brown menatapku dan berucap lagi, "Gimana kalau kita main beberapa ronde? Kalau kamu bisa mengalahkanku, aku akan memenuhi satu permintaanmu, termasuk melepaskan Mario."
Sejak pertama bertemu sampai sekarang, dia selalu mengajakku bermain snooker.
Pria ini cukup terobsesi.
Hanya saja, aku tidak mengerti mengapa dia ingin bermain denganku. Aku belum pernah bertanding dengan siapa pun sebelumnya. Tidak ada hasil tanding yang bisa membua
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link