Bab 58
"Chloe, kamu masih punya aku."
Sambil mengatakannya, Harold menepuk kepalaku dengan tangan kokohnya, lalu melepaskanku.
Aku belum pernah menangis sebelum ini. Namun, di saat ini, air mataku tiba-tiba menggenang dan menetes.
Tidak bisa dihentikan sedikit pun.
Aku tidak ingin air mata ini mengkhianati usahaku menutupi semuanya.
Jadi, aku mati-matian mencoba untuk menelannya kembali, tetapi tidak bisa. Semakin kutahan, alirannya semakin deras. Aku hanya bisa memalingkan muka, tidak membiarkan dia melihat kacaunya perasaanku.
Tangan Harold mendarat di atas rambutku lagi dan mengusapnya dengan lembut. "Kamu lupa ya? Kamu boleh menangis selepas mungkin di depanku. Aku nggak akan tertawa."
Dia pernah mengatakan ini dulu.
Dia mengatakan hal yang sama sekarang.
Kata-kata ini yang menarik sisa-sisa harga diriku. Aku berbalik memunggunginya dan cepat-cepat menyeka air mataku.
Seakan membaca pikiran, dia mengangkat koperku dan berkata, "Aku bawakan kopernya ke mobil."
Setelah dia berjalan pergi, a
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link