Bab 525
Stephen tersenyum. "Nona memang pintar. Semoga di kehidupan berikutnya, kamu bisa terlahir di keluarga yang baik."
Selesai berbicara, Stephen berdiri. Tubuhku tiba-tiba condong ke depan, hampir saja menginjak sepatunya.
Pengawal Stephen segera datang untuk menarikku, tetapi Stephen menghentikannya. Dia malah menatapku dengan tatapan tajam. "Sekarang kamu sudah mengerti. Apa yang mau kamu lakukan? Apa kamu mau aku melepaskanmu?"
Iya, aku ingin dilepaskan.
Aku masih tidak boleh mati!
Aku merasa sangat rugi apabila meninggal begitu saja.
"Aku nggak percaya dengan ucapanmu, kecuali kamu biarkan aku bertemu dengan Robbert atau kamu bisa meneleponnya. Aku mau dengar apa katanya." Semua ucapan itu tulus dari lubuk hatiku. Aku juga sengaja ingin mengulur waktu.
Mengulur hingga ada yang menyelamatkanku.
Namun, siapa yang akan datang untuk menyelamatkanku?
Aku tidak bisa berpikir panjang lagi, hanya menatap Stephen dengan keras kepala.
Namun kali ini, dia tidak menghiraukanku. Dia memberi isyara
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link