Bab 48
Reynard duduk di kursi. Dia mengenakan setelan jas hitam, dengan kemeja putih di dalamnya dan dasi bermotif bintang.
Dasi itu aku berikan padanya saat ulang tahunnya tahun lalu.
Dia tidak pernah memakainya, mungkin karena tidak suka. Namun ternyata setelah aku berpisah dengannya, dia malah memakai dasi ini lagi.
Raut wajah Reynard sangat buruk, matanya terus menatapku dengan garang.
Aku tahu kenapa dia marah, tetapi aku dengan tenang bertanya, "Kenapa Pak Reynard mencariku?"
"Ke mana kamu pergi beberapa hari ini?" Suaranya sangat dingin.
"Liburan!" balasku, tidak menjawab pertanyaannya.
Jari-jari tangan Reynard di atas meja pun menegang. "Aku bertanya padamu, kamu ke mana?"
"Kabupaten Mentari!" Tidak ada yang perlu kusembunyikan, jadi aku memberi tahu nama tempatnya dengan jujur.
Dia mengerutkan keningnya dengan lebih kuat, kebingungan melintas di dalam matanya, seolah-olah dia tidak tahu apa itu Kabupaten Mentari.
Ya, bagaimana mungkin dia mengetahui kota kecil yang sepi itu?
Namun bi
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link