Bab 487
Sejujurnya aku benar-benar ingin makan sarapan tadi. Namun, jika aku makan, keinginan Mario untuk diam-diam menebus kesalahannya padaku akan terpenuhi.
Aku tidak akan memberinya kepuasan. Aku akan membuatnya mengkhawatirkanku tanpa bisa melakukan apa-apa.
Untungnya, aku masih memiliki camilan di laci. Aku baru mau mengeluarkannya ketika telepon kantorku berdering.
Aku mengambil camilan dengan satu tangan dan mengangkat gagang telepon dengan tangan yang lain. "Apa? Situasinya seserius itu? Aku ke sana sekarang."
Aku meletakkan gagang telepon dan camilan yang kupegang, lalu segera berdiri.
Salah seorang bawahanku menelepon. Dia berkata bahwa dirinya dipersulit dan dipukuli pihak mitra saat sedang membahas proyek.
Masalah ini sangat serius.
Menindas bawahanku sama saja dengan menindasku. Aku segera berkendara menuju lokasi.
"Bu Chloe, aku nggak masuk ke ruang ganti karyawan wanita mereka. Mereka sengaja memfitnahku," jelas bawahanku yang dipukuli dengan raut memelas.
Aku mendekat dan meng
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link