Bab 483
Bahkan saat ada karyawan yang membuat kesalahan, dia tidak pernah langsung memarahinya. Sebaliknya, dia akan mengingatkan dengan cara yang halus agar karyawan itu tidak merasa canggung dan tetap semangat bekerja.
Jadi, meski bos ini selalu terlihat senggang dan tidak berhenti bercanda, semua bawahannya bekerja dengan sepenuh hati.
Aku juga balas menyanjungnya, "Aku merasa bersalah sama Pak Arthur kalau bekerja terlalu lamban."
Arthur tertawa kecil dan membalas, "Tapi, aku nggak pernah menekanmu untuk bekerja dengan begitu cepat. Lagi pula, pekerjaan selalu ada dan nggak akan selesai, jadi nggak perlu terburu-buru."
Arthur adalah bos pertama yang menyuruh karyawannya untuk tidak bekerja terlalu rajin.
Namun, berhubung dia bermaksud baik, aku juga tidak enak hati membantah. Jadi, aku menyahut sambil tersenyum, "Oke, aku akan mengingatnya."
"Sepertinya kamu mengurus, apa kamu sakit?" Bukannya memeriksa dokumen yang kuberikan, Arthur malah mengajakku mengobrol.
Sejujurnya aku tidak begitu
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link