Bab 39
Aku mengambil gelasku, mengisinya dengan air, lalu mulai menyikat gigiku. Aku sama sekali tidak melirik Misha, tetapi mata wanita itu tidak pernah beranjak dari tubuhku. Dia melihatku dari kepala hingga kaki, lalu dari kaki hingga kepala.
"Everly, ini Misha." Sang nenek mengenalkan wanita itu padaku.
Dengan mulut penuh pasta gigi, aku mengangguk pada Misha.
Dia memiliki wajah yang bulat, tetapi tidak gemuk. Dia mengenakan gaun bermotif bunga dan memakai riasan wajah, dapat dilihat bahwa dia berusaha untuk tampil cantik.
"Misha, inilah Chloe Everly yang ingin kamu lihat. Aku nggak salah 'kan, lihatlah betapa lembut dan segarnya dia," ujar Nenek sambil mencuci baju dengan tangan.
Ketika aku bertatap muka dengan Misha, aku sekilas melihat rasa kekalahan, tetapi wanita itu tidak mau mengakuinya. "Dia masih muda, tentu saja kulitnya lembut. Saat aku seumur dia aku juga nggak kalah."
Nenek mengerucutkan bibirnya dan Misha pun mengerlingkan matanya. Pertengkaran mereka berdua membuatku merasa
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link