Bab 377
Padahal apa yang Mario katakan memang benar. Aku tahu akulah yang salah. Namun, kenapa aku menangis seolah-olah akulah yang teraniaya?
Mario berbalik kembali, dan melihat aku yang menangis tersedu-sedu. Dia langsung meraihku dan memelukku erat-erat. "Ini salahku. Perkataanku terlalu keras. Aku ... nggak akan mengatakannya lagi."
Semakin dia berkata seperti itu, semakin perih hatiku.
Aku mengangkat tanganku dan memukulnya pelan. "Kamu nggak salah! Kenapa kamu bilang kamu yang salah? Jelas-jelas ini semua salahku."
"Nggak, Everly-ku nggak salah. Aku yang salah ... Aku dikuasai oleh pikiran jahatku dan merasa nggak puas, jadi aku bicara sembarangan," kata Mario yang sekali lagi menyalahkan dirinya sendiri.
Jawabannya justru membuatku semakin sedih. Aku memukulnya, berkali-kali.
Sampai akhirnya, aku menangis tersedu-sedu dan menggigitnya.
"Ah, sakit," kata Mario.
Ini pertama kalinya dia mengeluh seperti itu.
Aku langsung melepaskan gigitanku, dan menatapnya dengan mata yang dipenuhi air ma
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link