Bab 362
Freya tidak langsung menjawabku, melainkan menatap ke arah Mario yang berada di luar sambil bertanya, "Berapa lama lagi Pak Mario akan selesai?"
Di luar, Rehan sudah hampir berlutut di depan Mario. Sementara itu, Mario memasukkan satu tangan ke kantong celananya. Sinar matahari pagi memantul di tubuhnya dan membuatnya terlihat seolah-olah bercahaya.
Aku tak bisa mengalihkan pandanganku darinya.
Bahkan, di dalam hatiku timbul rasa bangga yang tak terlukiskan, seolah-olah ada suara yang memberi tahu bahwa pria ini adalah milikku.
Hubunganku dengan Mario bermula dari sebuah kebetulan. Itu hanyalah sebuah pertemuan yang tak terduga.
Awalnya, aku hanya ingin bermain-main dan mencoba melupakan kesedihanku setelah putus dengan Reynard.
Namun, sekarang aku merasa seperti menemukan harta karun. Mario bukan hanya enak dipandang, tetapi juga berguna.
"Hei, aku lagi tanya," ucap Freya sambil menyenggolku dengan bahunya.
Aku berkedip sembari menjawab, "Seharusnya sebentar lagi."
Jika tebakanku bena
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link