Bab 309

Apakah dia sedang membual? Namun, dia begitu teguh! Jadi, menurutku dia ini serius. Pemikirankulah yang tidak sederhana. "Coba saja kalau nggak percaya!" Tatapan tajam Mario membuatku tersipu lagi. Aku mencubitnya, lalu pura-pura marah dan berkata, "Kamu masih mau dengar atau nggak, sih? Kalau nggak mau, aku nggak akan bilang lagi." "Mau, mau!" Aku melihat keluar jendela sambil menceritakan apa yang Harold katakan kepadaku waktu itu kepada Mario. Setelah mendengarnya, dia memahami pemikiranku, lalu bertanya, "Kamu khawatir, ya?" "Hmm, tapi aku nggak khawatir tentang Reynard. Aku khawatir tentang perusahaan," ralatku dengan cepat. "Aku tahu," kata Mario sambil mengusap kepalaku. Lalu, dia melanjutkan, "Kamu merasa kalau perkembangan masalah ini jauh lebih rumit daripada yang kamu tahu, 'kan?" Mario benar-benar memahamiku. "Kekhawatiranmu bukan nggak masuk akal. Mungkin semuanya sudah direncanakan sejak Harold kembali." Ucapan Mario membuatku terbelalak. "Masa, sih?" Aku sedikit curiga.