Bab 229
Kata-katanya seketika membuat wajah Mario terbayang di benakku. Aku juga teringat perkataan Michael kemarin tentang teman bermarga Klein yang memberikan investasi besar pada Arthur.
Aku menatapnya dan bertanya, "Pria maskulin seperti apa yang dimaksud Pak Arthur? Apa kamu punya teman yang seperti itu?"
Arthur berdeham pelan. "Susah dijelaskan, maksudku itu pria yang jantan dan posturnya tegap seperti ... seperti itu!"
Dia menunjuk ke layar televisi di restoran yang sedang menayangkan berita tentang upacara pengibaran bendera.
Para pembawa bendera yang berdiri tegak dengan postur militer gagah mengingatkanku lagi pada Mario. Aku merasa Arthur sedang mengisyaratkan sesuatu.
Nama keluarga Klein?
Pria maskulin?
Memiliki latar belakang militer?
Bukankah itu Mario?
Aku menatap Arthur yang sedang melihat layar sambil melamun. Aku memutuskan untuk bertanya dengan blak-blakan, "Apa teman Pak Arthur itu bernama Mario?"
"Hah? Apa?" Arthur menatapku. "Kamu bilang apa tadi?"
Aku tidak tahu apakah d
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link