Bab 215
Aku tahu Alice pasti sudah menceritakan kedatanganku dan semua yang aku lakukan di rumah mereka pada Mario.
"Kalau kamu suka tempat itu, ke depannya ... " Kata-katanya terhenti sampai di situ.
Aku tersenyum kecil dan bertanya, "Ke depannya ... apa?"
Jakun Mario kembali bergulir. "Ke depannya ... kamu bisa menghabiskan masa pensiun di sana."
"Sendirian?" tanyaku dengan cepat.
"Aku bisa menemanimu kalau kamu mau," sahutnya. Dia benar-benar tipe pria yang lugas.
Justru aku yang mundur dengan ragu. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan, apalagi di masa pensiun yang masih begitu jauh.
"Aku sudah mencarikan spesialis jantung untuk Alice, berikan catatan medisnya padaku," ucapku, mengubah topik pembicaraan.
Kemarin malam, aku masih mengkritik Freya penakut di dalam hati. Padahal aku juga sama.
Aku memang sedikit takut, tetapi aku juga memiliki rencana lain, yakni menggantung Mario.
Sebelumnya, Freya pernah berkata bahwa alasan Reynard selalu acuh tak acuh dan tidak mengangga
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link