Bab 200
Aku telah menghabiskan banyak upaya untuk bisa naik mobil ini, tapi ternyata lebih mudah dari yang aku bayangkan.
Namun, untuk menemukan alamat yang aku inginkan, aku harus berpikir lebih keras lagi.
"Om Adrian, bisakah kamu berhenti di pinggir jalan? Aku merasa mual dan ingin muntah," kataku dengan berpura-pura merasa tidak enak ketika mobil sudah berjalan setengah jalan dan aku melihat apotek di kejauhan.
"Baiklah." Om Adrian melihatku dari kaca spion dan segera menyetujuinya.
Mobil berhenti, Om Adrian langsung khawatir melihatku, "Chloe, apa yang terjadi padamu? Apa perlu kubawa ke rumah sakit?"
"Mungkin karena minum teh buatan Om Robbert hari ini, jadi perutku masuk angin." Saat ini aku menyebut Robbert, ini akan membuat Om Adrian lebih khawatir.
Aku menutupi perutku dan melanjutkan, "Om Adrian, bisa tolong belikan aku sebotol omeprazole? Aku akan baik-baik saja setelah meminumnya."
Om Adrian mengangguk-angguk, tetapi masih tidak yakin, "Bagaimana kalau kita pergi ke rumah sakit?"
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link