Bab 160
Mario menoleh dan memandangku saat itu juga.
Tangannya menggenggamku makin erat.
Seketika, aku merasakan seolah-olah hatiku juga sedang digenggam olehnya.
Orang bilang, mata adalah jendela hati. Ini benar adanya ketika Mario menatapku dan mulai berbicara.
"Saya akan memberikan segalanya untuk Everly. Saya akan mencintainya seperti saya mencintai diri saya sendiri dan saya akan selalu melindunginya," kata Mario sambil memandangku lembut dengan tatapannya yang sedalam lautan.
Sorot matanya yang bersungguh-sungguh membuatku mengerti isi hatinya.
Meskipun hubungan kami hanya sandiwara, aku bisa tahu bahwa saat ini Mario sedang mengungkapkan perasaannya padaku.
Dasar sialan ...
Dia bermain-main dengan perasaan dalam sandiwara ini.
Karena dia sudah bilang seperti itu, aku tidak punya pilihan selain berpura-pura tersentuh. Aku mengangkat tangan, hendak menangkup tangannya yang menggenggam tanganku yang lain. Namun, aktingnya yang kelewat bersungguh-sungguh itu membuatku ingin menggertakkan gi
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link