Bab 108
Dia memberiku permen lolipop? Memangnya aku anak kecil?
Aku ingin mengatakannya kekanak-kanakan, tetapi dia sudah menyerahkan lolipop itu ke tanganku, lalu pergi mengambil air. Dia juga mengambilkan botol minumanku.
Mario duduk di bangku dan menepuk tempat di sebelahnya sambil berkata, "Istirahat sebentar."
Aku tidak perlu istirahat.
Aku bahkan belum sempat melakukan apa-apa selain mengurusi omong kosong tadi.
Tapi, karena Mario duduk, aku juga terpaksa duduk. Tanpa dia, aku juga tidak bisa bekerja.
Saat ini, aku baru menyadari bahwa orang ini sedang mengendalikanku.
"Kamu galak banget tadi," kata Mario.
Aku meminum seteguk airku sebelum menyahut, "Masa?"
"Iya, seram sekali," kata Mario. Aku memiringkan kepala untuk menatapnya.
Dia mengangguk dan menambahkan, "Serius."
Entah mengapa, dia terlihat menggemaskan.
Rasanya aneh bisa mendapatkan kesan seperti itu dari pria tinggi, serius, dan berlatar belakang militer sepertinya. Aku spontan bertanya, "Mario, berapa umurmu?"
Aku ingin bercan
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link